KOMPAS.com - Maskulinitas yang dilekatkan pada pria sebenarnya membuat hidup mereka lebih rumit. Menjadi maskulin membuat pria lebih menyembunyikan dirinya daripada menunjukkan eksistensi diri. Contohnya, pria lebih senang berbincang tentang pengalaman seks ketimbang romantisme dibaliknya. Seringkali hal ini menjadi masalah dengan pasangan. Padahal, untuk membuat pasangan lebih bahagia dibutuhkan inisiatif bersama. Untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang diinginkan pria, sima fakta-fakta berikut.
Pria pun butuh pujian
Stigma yang selalu menonjol adalah: perempuan haus pujian. Padahal, lelaki pun membutuhkan perhatian, meski kadarnya lebih kecil daripada perempuan. Pujian kepada pria tak harus melulu penampilan fisiknya. Bentuk perhatian dengan memberikan apresiasi juga bisa diberikan kepada pria saat si dia membuat makan malam yang lezat. Apresiasi atas kegemarannya pada film tertentu atau jenis musik yang membuatnya bersemangat juga penting. Memberikan pujian setelah seharian mengurus anak atau membantu membersihkan rumah juga sangat diinginkan para pria.
Sikap terlalu berterusterang bukti kepedulian pria
Pria mengharapkan pasangannya memberikan reaksi lebih baik atas sikap terus terang mereka. Pria memang cenderung berbohong atau memasang taktik kepada orang yang menurut mereka tidak menarik untuk diajak bicara atau bergaul. Tetapi khusus kepada pasangannya, pria cenderung terbuka. Pria sangat butuh bicara jujur, misalkan tentang sikap orangtua yang menurut mereka terlalu ikut campur. Sebenarnya cara ini ditunjukkan pria agar dia bersama pasangan bisa mencari solusi yang paling tepat. Saat pria mulai menutup dirinya, menjadi tidak jujur, justru saat inilah, perempuan bisa mulai khawatir. Ketika pasangan Anda mendadak jadi orang yang tertutup, bisa jadi pertanda ada yang musti dipertanyakan.
Keandalan pria perlu mendapat apresiasi
Pria yang baik selalu menunjukkan komitmen kepada pasangannya. Hal ini ditandai dengan sikap pria yang sangat bisa menjadi andalan bagi pasangan. Namun, mesti dibedakan dengan pria yang hanya sekadar membual atau memberikan angan-angan palsu kepada pasangan. Kadang perempuan lebih tertarik dengan ilusi yang ditawarkan pria semacam ini. Padahal, pria itu tidak berkomitmen atas kata-katanya, dan tak pernah ada saat pasangan membutuhkannya. Saat pria baik menunjukkan sikap bahwa ia ada di samping Anda, dan bukan sekadar bicara, berikanlah apresiasi kepadanya.
Pria pun butuh pujian
Stigma yang selalu menonjol adalah: perempuan haus pujian. Padahal, lelaki pun membutuhkan perhatian, meski kadarnya lebih kecil daripada perempuan. Pujian kepada pria tak harus melulu penampilan fisiknya. Bentuk perhatian dengan memberikan apresiasi juga bisa diberikan kepada pria saat si dia membuat makan malam yang lezat. Apresiasi atas kegemarannya pada film tertentu atau jenis musik yang membuatnya bersemangat juga penting. Memberikan pujian setelah seharian mengurus anak atau membantu membersihkan rumah juga sangat diinginkan para pria.
Sikap terlalu berterusterang bukti kepedulian pria
Pria mengharapkan pasangannya memberikan reaksi lebih baik atas sikap terus terang mereka. Pria memang cenderung berbohong atau memasang taktik kepada orang yang menurut mereka tidak menarik untuk diajak bicara atau bergaul. Tetapi khusus kepada pasangannya, pria cenderung terbuka. Pria sangat butuh bicara jujur, misalkan tentang sikap orangtua yang menurut mereka terlalu ikut campur. Sebenarnya cara ini ditunjukkan pria agar dia bersama pasangan bisa mencari solusi yang paling tepat. Saat pria mulai menutup dirinya, menjadi tidak jujur, justru saat inilah, perempuan bisa mulai khawatir. Ketika pasangan Anda mendadak jadi orang yang tertutup, bisa jadi pertanda ada yang musti dipertanyakan.
Keandalan pria perlu mendapat apresiasi
Pria yang baik selalu menunjukkan komitmen kepada pasangannya. Hal ini ditandai dengan sikap pria yang sangat bisa menjadi andalan bagi pasangan. Namun, mesti dibedakan dengan pria yang hanya sekadar membual atau memberikan angan-angan palsu kepada pasangan. Kadang perempuan lebih tertarik dengan ilusi yang ditawarkan pria semacam ini. Padahal, pria itu tidak berkomitmen atas kata-katanya, dan tak pernah ada saat pasangan membutuhkannya. Saat pria baik menunjukkan sikap bahwa ia ada di samping Anda, dan bukan sekadar bicara, berikanlah apresiasi kepadanya.
Cinta tak melulu harus bersama setiap saat. Anda pun juga perlu berkumpul dengan teman wanita Anda, bukan? Pria juga butuh kesempatan untuk melakukan hobinya bersama teman sejenisnya. Aktivitas ini bisa jadi semacam waktu khusus untuk diri sendiri yang akan menyegarkan kembali hubungan berpasangan.
Pria menghargai femininitas perempuan
Konsep kesetaraan semakin berkembang liar belakangan ini. Sayangnya, sebagian perempuan menafsirkannya dengan cara yang berlebihan. Pria menyukai karakter feminin pada perempuan, namun kebanyakan pria merasa sifat ini mulai memudar dari para wanita. Tak perlu malu menunjukkan karakter feminin, seperti rasa kasih sayang yang besar. Sedikit perbedaan bisa membuat hubungan menjadi lebih menyenangkan, lho.
Pria suka perempuan "aktif" di kamar tidur
Bebaskan angan Anda. Rengkuhlah jiwa kewanitaan Anda, termasuk dalam hal ranjang. Siapa bilang mengekspresikan fantasi hanya berlaku untuk pria? Wanita pun juga boleh. Perlu diketahui, sikap aktif di ranjang, disukai oleh pria. Jangan sekadar berfantasi di pikiran, Anda bisa memulainya dengan gerakan tangan atau menjadi bos saat bercinta. Minta si dia untuk membantu mewujudkan fantasi seks Anda (asal si dia juga menyetujui dan dengan senang hati melakukannya). Pria memang sering kesulitan untuk meminta, jadi perintahkan saja apa yang Anda mau.
Komitmen utama bagi pria adalah dirinya
Bagi pria, terpenuhinya semua kebutuhan adalah bukti kesuksesan diri. Mereka dibesarkan dalam lingkungan yang menuntutnya menjadi besar dan sukses dalam kehidupan. Ini menjadi bukti kekuatan budaya patriarki yang menempatkan pria harus menjadi tulang punggung secara ekonomi. Kadang semangat ini menjadi terhalang dengan sikap perempuan yang menomorsatukan perasaan dan komitmen membangun kebahagiaan bersama. Tapi ini bukan berarti pria tak ingin bahagia bersama pasangannya. Anda bisa mencoba untuk berpikir dari sudut pandangnya. Bersikaplah seperti pria, kejar hasrat Anda dalam pekerjaan atau hobi Anda, seperti pria mengejar obsesinya akan kesuksesan. Cara ini dianggap pria lebih adil, dan pasangan bisa mengejar kebahagiaan bersama.
Pria menyukai hal yang pasti
Sukses menjadi ukuran pria dalam menjalani hidupnya. Mereka anti dengan kata "gagal". Pria membutuhkan hal yang pasti dan terukur untuk mencapai sukses dan menjauhi kegagalan. Akhirnya pria cenderung meninggalkan sisi emosional dan lebih realistis menjalani hidup. Sebagai perempuan, jadilah sekutu pria dalam mengejar kesuksesan.
Pria fokus pada keberhasilan
Meski kadang melakukan kesalahan, pria selalu fokus pada apa yang sudah dimenangkannya. Jadi, buat pria, lupa menutup toilet bukan masalah besar yang harus diributkan setiap waktu. Toh, pria menebusnya dengan memotong rumput atau membuang sampah, misalnya. Kadang, yang terlupakan oleh perempuan adalah mengucapkan terima kasih saat pria membantunya. Tak adil, kan?
Menjadi ayah juga penting, sama seperti ibu
Lelaki butuh menyalurkan kebutuhannya menjadi ayah bagi anak-anaknya. Peran ayah tentu saja dipengaruhi pengalaman hidup lelaki dengan maskulinitasnya. Istri perlu lebih menghargai suaminya saat memberikan pengetahuan tentang olahraga kepada anak gadis yang punya bakat di sana. Bentuk penghargaan ini bisa membuat hubungan lebih harmonis dan seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar