Internet memberi banyak kemudahan bagi manusia. Dengan internet kita dengan mudah bisa terhubung dan berkomunikasi dengan orang lain tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bahkan, kegiatan transaksi keuangan pun dengan mudahnya bisa dilakukan melalui internet. Anda bisa melakukan pembelian barang, pembayaran tagihan telpon, listrik, air ataupun transaki perbankan tanpa harus antre di depan kasir.
Namun, tahukah Anda dengan siapa Anda melakukan transaksi? Sadarkah Anda bahwa banyak sekali orang yang tidak jujur berkeliaran di belantara internet? Sementara saat online, tidak gampang bagi Anda untuk menilai seseorang baik atau jahat. Dengan mudah para pelaku kejahatan online untuk beraksi layaknya sebuah usaha yang legal. Oleh karenanya Anda harus tahu dengan siapa Anda berkomunikasi ataupun bertransaksi. Agar interaksi dan transaksi online Anda aman dan nyaman, lima poin di bawah ini penting untuk diperhatikan.
1. Kenali penjual sebelum bertransaksi
Sebelum berbelanja online, carilah informasi penjual sebelum memutuskan untuk bertransaksi. Bisnis yang legal pasti akan memberikan alamat jelas dan nomor telepon yang bisa dihubungi jika Anda memiliki masalah. Jika tidak, urungkanlah niat Anda dan carilah tempat yang lain.
2. Waspadai aksi phising
Penipu online biasanya menggunakan modus mengirim spam atau pesan yang seolah berasal dari perusahaan atau organisasi resmi. Misalnya dari penyedia layanan internet, bank, layanan pembayaran online, atau bahkan lembaga pemerintah. Isi pesan biasanya meminta untuk melakukan update atau validasi informasi account Anda. Pesan juga biasanya berisi link yang tertuju ke situs jebakan.
Dengan begitu informasi pribadi Anda dengan mudah akan dicuri, dan Anda akan sangat rentan menjadi korban tindak kejahatan. Oleh karenanya jangan mudah terpancing. Jangan buka pesan email ataupun attachment dari orang yang tidak Anda kenal.
3. Berhatilah-hatilah berbagi file.
Dengan software file sharing, kita bisa berbagi data, musik, game ataupun software dengan pengguna komputer lain. Tapi tahukah Anda bahwa file-sharing memiliki risiko? Jika Anda tidak cermat, sangat mungkin informasi dan data penting Anda pada komputer bisa diambil oleh orang lain.
Oleh karena itu, mengunduh software file-sharing ini tidak dianjurkan karena dapat membahayakan data penting dan komputer Anda. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan perangkat lunak file-sharing, aturlah settingnya dengan cermat. Jangan sampai data Anda dicuri orang lain, menerima kiriman virus ataupun malware. Pelajari juga syarat dan ketentuannya, sehingga Anda bisa berbagi file secara legal dan tidak melanggar hak cipta.
4. Hindari spyware
Banyak aplikasi gratisan punya efek samping yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah spyware, yaitu software yang terinstal tanpa sepengetahuan dan persetujuan Anda, yang bisa membahayakan komputer. Komputer bisa dikontrol dari jauh tanpa sepengetahuan Anda, sehingga data penting dan pribadi rentan dicuri.
Untuk menghindari spyware, berhati-hatilah saat akan meng-install aplikasi di komputer. Pastikan Anda tahu dan paham software yang akan di-install. Untuk lebih amannya, bisa juga menginstal software anti-spayware atau mengaktifkan antivirus yang dilengkapi dengan anti-spyware.
5. Waspadai attachment di Email dan Link
Banyak virus komputer yang disebarkan melalui email atau Instant Messenger, baik melalui attachment ataupun link yang tertuju pada situs penyebar virus. Namun, virus ini tidak akan merusak komputer jika Anda tidak membuka attachment ataupun masuk ke link yang jahat. Janganlah gegabah untuk membuka attachment, jika Anda tidak tahu isinya.
Hacker seringkali berbohong agar Anda mau membuka lampiran email atau mengklik link yang mereka siapkan. Beberapa email virus bisa berasal seolah dari teman atau kolega. Kadang email tersebut diberi judul yang menjebak, seperti ”Fwd : funny”, ataupun janji untuk menghapus virus di komputer jika anda masuk ke link mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar