Welcoming

Hi pals...nice to meet u all here ^_^
Please feel free to search any info which u need.


Jumat, 29 Januari 2010

Berkeringat Itu Penting!

KOMPAS.com — Kebanyakan dari kita pasti merasa tidak nyaman ketika berkeringat. Keringat yang bercucuran akan membuat bagian ketiak dan punggung basah (yang tidak sedap dipandang), berbau, dan merusak riasan wajah. Tetapi, banyak pula orang yang sengaja mencari keringat dengan berolahraga dan justru merasa segar sesudahnya (apalagi si dia bilang Anda makin seksi ketika berkeringat).
Ketika tubuh kita memanas—entah karena suhu udara, olahraga, stres, atau merasakan embusan napas si dia di leher Anda—otak akan mengirimkan pesan bahwa sistem tubuh Anda menjadi terlalu panas. Pesan ini dikirimkan ke saraf-saraf yang mengatur lebih dari 2 juta kelenjar keringat yang terletak di bawah kulit. Saat itulah kelenjar keringat mengirimkan kelembapan melalui saluran keringat ke permukaan kulit. Penguapan dari kulit ini lalu akan mendinginkan tubuh.

"Hypothalamus (bagian penting dari substansi otak) Anda adalah alat pengatur panas. Jika temperatur utama tubuh naik, ia mengirimkan pesan untuk mulai berkeringat," ujar Lawrence Gibson, MD, ahli dermatologi di Mayo Clinic. "Ketika temperatur menurun, ia akan menghentikan keringatnya lagi."
Manfaat keringat

Keringat terdiri atas air, garam, dan elektrolit sehingga sebenarnya tidak berbau (hanya asin!). Yang membuat keringat berbau adalah campuran antara keringat itu sendiri dengan substansi tubuh yang lain. Tubuh kita kan punya dua jenis kelenjar keringat: eccrine yang mengatur suhu tubuh dan apocrine yang melepaskan feromon, senyawa kimia yang menyebabkan aroma alami tubuh kita. Kelenjar apocrine, yang biasanya ditemukan di ketiak dan selangkangan menghasilkan campuran kental yang juga mengandung protein dan lemak. Nah, bau badan terjadi ketika keringat bercampur dengan bakteri pada kulit kita.
Selain berfungsi untuk mendinginkan, keringat juga menunjukkan sinyal penting bahwa tubuh berfungsi normal dan sehat. "Jika Anda melakukan aktivitas yang intens dan berhenti berkeringat, itu tanda Anda mengalami dehidrasi," kata Dr Gibson.
Berkeringat juga menjadi tolok ukur kapan kita kepanasan atau perlu mengisi lagi cairan ke tubuh kita. Dengan berkeringat, kita justru jadi tahu harus segera minum agar tidak dehidrasi. Manfaat keringat lainnya, menurut Christine Raffa, pemilik Raffa Power Yoga di Rhode Island, membersihkan kulit sambil melepaskan racun-racun dan membuat tubuh jadi lembap kembali.

Namun, meskipun kita perlu berkeringat, tentu akan mengganggu bila keringat tersebut menimbulkan bau. Itu sebabnya kita menggunakan deodoran (untuk menyamarkan bau), antiperspirant (untuk memperlambat aliran keringat), atau kombinasi keduanya.

Ketika mendengar rumor tentang bahaya antiperspirant (yang konon menyebabkan kanker), Anda mungkin menggunakan cara lain, seperti mengeringkan ketiak dengan hairdryer setelah mandi atau menggunakan produk-produk yang dibuat dari bahan-bahan alami.

"Tidak ada yang bilang bahwa penggunaan antiperspirant itu berbahaya," kata Marisa Weiss, MD, dokter kandungan dan kebidanan serta spesialis onkologi yang juga presiden breastcancer.org.
Kebanyakan antiperspirant, menurut dia, tidak terserap dan jumlahnya mungkin tidak mampu mencapai kelenjar getah bening di dekat ketiak. Kalaupun bisa, pengeringan kelenjar getah bening mengalir ke seluruh tubuh, bukan ke arah payudara.

Diet Tepat dan Olahraga Kikis Obesitas

KOMPAS.com - Meskipun beberapa grup etnik di Afrika Utara memandang wanita yang gemuk adalah cantik dan merupakan simbol kekayaan dan kesuburan, sekitar 300.000 penduduk berkurang setiap tahunnya di Amerika Serikat akibat obesitas (kelebihan berat badan).

Obesitas berada di peringkat kedua sebagai penyebab kematian yang seharusnya dapat dicegah di dunia, menyusul rokok pada peringkat teratas.

Berbagai penelitian menunjukkan, obesitas menghabiskan biaya lebih dari 100 miliar dollar Amerika tiap tahunnya. Obesitas tidak hanya mempengaruhi penampilan luar seseorang, tapi juga secara fisiologis dan psikologis.

Obesitas diakibatkan oleh beberapa faktor: genetik, metabolisme, kebiasaan (makanan yang dikonsumsi dan gaya hidup) lingkungan dan kebudayaan.

Gen dan metabolisme mempengaruhi berat badan seseorang 25 hingga 40 persen. Meski gen dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena obesitas, namun gen bukanlah satu-satunya faktor kenapa seseorang berlebihan berat badannya.

Bagi kebanyakan orang, obesitas terjadi akibat konsumsi makanan berlebihan dan kurang aktivitas. Disinilah faktor lingkungan dapat mempengaruhi orang terkena obesitas. Gaya hidup masyarakat barat modern menyebabkan orang melakukan diet yang salah dan malas berolahraga. Restoran cepat saji selalu menyediakan makanan berukuran besar. Gaya hidup yang sibuk pun kerap membuat kita makan di luar rumah, sehingga konsumsi makanan diproses dan tidak sehat terus terjadi.

Kebiasaan makan yang buruk juga cenderung turun temurun dalam keluarga – meskipun metabolismenya tidak sama, namun kebiasaaan dalam keluarga atau kebiasaan yang kita pelajari dari orang tua, juga memegang peranan penting. Obesitas yang terjadi pada anak merupakaan indikasi kuat bahwa nantinya si anak tersebut akan mengalami masalah kesehatan terkait dengan berat badannya.

Risiko meninggal dunia di usia muda pada mereka yang obesitas mencapai 50-100 persen. Obesitas juga berkaitan dengan banyak penyakit seperti jantung, diabetes tipe 2, arteri koroner, tekanan darah tinggi, batu ginjal, haid tak teratur, kemandulan serta risiko terkena kanker ( pada wanita misalnya kanker rahim, sel telur dan payudara. Pada pria, kanker prostat dan usus).

Obesitas juga kerap terkait dengan diskrimasi dan prasangka yang menyebabkan orang yang kelebihan berat badan merasa minder dan tidak memiliki hidup yang berkualitas.

Dr Ayuthinee Singhakowinta, Ketua Diabetes and Metabolic Center di Phyathai Hospital, Bangkok menjelaskan, “supaya sukses mengatur berat badan dan kesehatan tubuh, Anda harus merubah kebiasaan makan dan gaya hidup dengan berolahraga. Coba mulai dengan gerakan-gerakan mudah dan jalani kehidupan sehari-hari dengan aktif. Diet kilat ataupun olahraga intensif yang berlebihan tidak akan berhasil.”

Program menurunkan berat badan bagi mereka yang memiliki obesitas sebaiknya dimulai dan dipantau oleh seorang dokter atau ahli gizi. Jika mengalami obesitas, ada kemungkinan orang tersebut juga memiliki masalah kesehatan lain seperti diabetes dan hipertensi.

"Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan bahwa Anda cukup sehat untuk memulai diet tepat dan merancang jadwal olahraga yang baik. Biasanya, olahraga untuk menurunkan berat badan adalah setidaknya 30 menit 3 kali seminggu, konsumsi makanan berendah lemak dan berserat tinggi serta pengobatan,” Dr Ayuthinee menjelaskan.

Mengkonsumsi makanan di rumah merupakan cara yang baik untuk memulai program pengurangan berat. Penting pula untuk minum banyak air putih, karena air putih merupakan bahan bakar yang sangat penting bagi tubuh serta memperlancar pencernaan.

Jika takut untuk berolahraga di pusat kebugaran, mulailah dengan melakukan gerakan-gerakan di rumah. Jauhi sofa. Berjalanlah di sekitar rumah. Ajak anggota keluarga untuk turut berolahraga sehingga merasa termotivasi. Ketika sudah mencapai titik nyaman, tingkatkan rutinitas berolahraga, dengan cardio, angkat beban guna mengurangi lemak, membentuk otot dan mendapatkan tubuh sehat.

* Ayuthinee Singhakowinta, MD.  MSc. (Clinical Epidemiology)
Ketua Diabetes and Metabolic Center, Phyathai Hospital, Thailand

Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!

JAKARTA, KOMPAS.com — Ginjal merupakan organ yang sangat vital bagi tubuh manusia karena fungsinya sebagai "tempat sampah" yang menyaring dan membersihkan darah.

Bayangkan bila kita tak punya tempat sampah, segala kotoran yang berasal dari makanan dan polusi bisa dipastikan residunya masih bercampur dalam darah. Padahal, darah selalu mengalir tak hentinya ke seluruh tubuh. Tentu sampah ini juga ikut menyebar ke organ-organ vital yang lain.

Selain bertugas sebagai sistem saringan "pembuangan sampah", ginjal juga bermanfaat menjaga keseimbangan cairan tubuh, sebagai produsen hormon yang mengontrol tekanan darah, produsen hormon erythropoietin

Gangguan ginjal bisa dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat. Selain itu, kita juga harus rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, minimal tiga bulan sekali. Dengan begitu, gangguan ginjal dapat sedini mungkin dideteksi.

Deteksi secara dini dapat menghindarkan kita dari kerugian yang lebih besar, yaitu tahap gagal ginjal yang memerlukan hemodialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal (renal replacement treatment). Meskipun kualitas hidup si penderita gagal ginjal mungkin tidak menurun, tindakan-tindakan medis di atas cukup memberatkan ekonomi penderita.

Kenali gejalanya!
Gejala gangguan ginjal dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu akut, kronis, dan tanpa gejala (asimtomatis). Yang akut contohnya terlihat bengkak pada mata dan kaki, nyeri pinggang hebat, terasa sakit bila berkemih, kencing hanya sedikit atau disertai darah, dan terdapat kelainan urine, seperti tinggi protein.

Yang kronis menunjukkan gejala lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan menurun, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat, dan anemia. Bila dilakukan uji laboratorium, terdapat kelainan urine, seperti tinggi protein, eritrosit, dan lekosit.

Umumnya, penderita datang bila sudah tampak gejala-gejala di atas. Meskipun pengobatan progresif sejak dini bisa mengurangi, bahkan menghentikan, progresivitas penyakit, alangkah baiknya bila gangguan ini justru dihindari agar tak muncul.

Sekali lagi, kontrol tekanan darah dan pemeriksaan gula darah secara rutin merupakan tindakan yang dianggap paling penting untuk melindungi fungsi ginjal. Ini terutama bagi mereka yang suka makan enak, enggan berolahraga, dan mempunyai riwayat keturunan penyakit ginjal.

Penyebab gangguan ginjal
Umumnya lebih diakibatkan oleh gaya hidup yang mengutamakan makan enak, tapi kurang berolahraga. Akibatnya, lemak yang menumpuk menyebabkan penyakit diabetes melitus (DM), hipertensi, dan kolesterol tinggi.

Sebagai contoh, gula yang tinggi dalam darah (pada penderita DM) akan bereaksi dengan protein sehingga mengubah struktur dan fungsi sel, termasuk membran basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak dan terjadi kebocoran protein ke urine (albuminuria).

Hal ini berpengaruh buruk pada ginjal. Bila ginjal terganggu, fungsi ekskresi, filtrasi, dan hormonal ginjal terganggu juga. Akibatnya, pengeluaran zat-zat racun lewat urine terhambat. Zat racun jadi tertimbun di tubuh. Pada akhirnya, tubuh membengkak dan timbul risiko kematian.

Berikut beberapa penyebab penyakit ginjal:

1. Penyakit umum/sistemik, seperti kencing manis atau disebut juga diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia (tinggi kolesterol dalam darah), penyakit lupus dan penyakit kekebalan tubuh lain, serta asam urat tinggi (gout).

2. Infeksi di tubuh, seperti pada organ paru (TBC), sifilis, malaria, dan hepatitis.

3. Preeklampsia atau tekanan darah tinggi yang muncul pada masa kehamilan.

4. Pengaruh obat-obatan.

5. Kehilangan cairan banyak secara mendadak, seperti muntaber dan perdarahan.

6. Luka bakar.

7. Penyakit pada ginjal itu sendiri, seperti infeksi pada saringan (glomerulus), kista pada ginjal, kanker pada ginjal, dan penyempitan pada ginjal atau tumor.

8. Turunan/herediter.

Pencegahan penyakit ginjal

1. Jika Anda termasuk individu yang berisiko sakit ginjal karena menderita DM, obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan berpenyakit ginjal turunan, jalani hidup sehat dengan mengikuti anjuran dokter. Periksakan diri secara rutin ke dokter dan lab untuk memeriksa tekanan darah dan kontrol gula darah. Pahami gejala-gejala sakit ginjal, seperti buang air kecil terganggu, nyeri pinggang, dan bengkak pada mata.

2. Jika Anda termasuk individu tanpa risiko, jalani hidup sehat sambil memahami gejala-gejala sakit ginjal, seperti buang air kecil terganggu, nyeri pinggang, dan bengkak pada mata. Lakukan periksa gula darah setidaknya setahun sekali.

3. Jika Anda sudah memiliki gangguan ginjal, dokter akan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi semakin menurunnya fungsi ginjal, seperti pemberian obat-obatan, menjalani saran untuk hidup sehat, dan kontrol ke dokter secara periodik.  





Narasumber Ahli:
Dr Toga A Simatupang, SpPD (Nefrologis), Konsultan Ginjal dan Hipertensi
RS Siloam Graha Medika, Kebon Jeruk, Jakarta





Kurangi Berat, Selamatkan Ginjal
 
KOMPAS.com — Mengurangi beberapa kilogram bobot tubuh lewat diet, olahraga, ataupun operasi ternyata bisa membantu menunda proses penurunan fungsi ginjal pada pasien penyakit ginjal.

Sebagaimana diketahui, kegemukan atau obesitas sangat terkait dengan risiko terkena diabetes. Kadar gula darah tinggi terus-menerus akan merusak jaringan tubuh dan menimbulkan pelbagai komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, atau gagal ginjal.

Ginjal yang dilalui sekitar 78 liter darah per jam berfungsi menyaring darah dari sisa metabolisme tubuh, mengendalikan keseimbangan basa tubuh, mengendalikan tekanan darah, dan lain sebagainya. Jika darah terganggu maka fungsi-fungsi vital tersebut ikut terganggu pula.

Untuk melihat bagaimana penurunan berat badan bisa melindungi ginjal, Dr Sankar Navaneethan dari Ohio Cleveland Clinic dan timnya melakukan pengumpulan data dari 13 penelitian yang menguji dampak fungsi ginjal akibat penurunan berat badan.

Para peneliti menemukan bahwa pasien penyakit ginjal dewasa, yang berhasil menurunkan berat badannya berkat metode diet dan olahraga, ternyata risiko terkena kerusakan ginjal yang disebut proteinuria (adanya senyawa protein dalam urine) juga berkurang.

Pengaturan pola makan serta olahraga untuk mengurangi berat badan diketahui juga mencegah penurunan fungsi ginjal pada pasien ginjal yang kegemukan.

Di lain pihak, pengurangan bobot tubuh lewat jalan operasi diduga juga membantu menormalkan kecepatan kerja ginjal dalam memfilter darah dan sisa metabolisme tubuh yang sebelumnya harus bekerja keras.

Menunda penurunan fungsi ginjal bukanlah satu-satunya manfaat dari menurunkan berat badan pada orang yang kegemukan. Berbagai studi telah menunjukkan, pengurangan berat badan ikut menurunkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, hipertensi, kanker, hingga gangguan fertilitas dan abnormalitas hormon reproduksi. 

Selasa, 26 Januari 2010

Bagaimana Menentukan Target yang Benar?

Huuuu... serem rasanya kalo udah denger kata "TARGET". Rasanya setres deh kalo sampe kerjaan kita tidak mencapai TARGET yang diwajibkan atau diharapkan perusahaan. Pasti ada aja efek samping yang bikin parno kalau yang namanya TARGET tidak tercapai/terpenuhi. Terutama buat orang-orang yang kerja di divisi Sales and Marketing. Udah kena omel atau sindiran bos, gaji tetep, bonus pun tak ada. Jiahhh....


Bingung juga sih sebenernya, gimana cara menaklukkan si TARGET itu yah??? Sesuai dengan judul blog diatas, saya mau coba bahas sedikit tentang "Bagaimana menentukan Target yang Benar". Terlebih dengan adanya kutipan dari blog seorang CEO terkenal di perusahaan operator selular ternama.


Menurut sang CEO,

"Saya lebih percaya pada usaha ketimbang target. Begitulah cara saya melihat dan menetapkan sebuah tujuan, bukan dalam jarak yang jauh, melainkan bertahap. Bukan nomor tiga atau nomor dua itu yang penting, melainkan bagaimana cara untuk mengarah ke sana. Ada risiko yang harus dikalkulasi dan lain-lain."

Dari kutipan tersebut, saya sih menyimpulkan bahwa untuk mencapai/meraih suatu tujuan bukan dilihat/diukur dengan pencapaian dari target-target yang dibuat oleh kita. Melainkan dilihat berdasarkan hasil usaha dan jerih payah apa saja yang telah kita lakukan untuk sampai ke tujuan kita. Yang paling berharga sebenarnya adalah seberapa besar pengorbanan yang telah kita lakukan untuk meraih tujuan kita.


Sebenarnya membuat suatu target tidak dilarang, tapi janganlah target itu yang kemudian jadi patokan keberhasilan kita. Jangan dibuat/dikondisikan seolah-olah kalau target tidak tercapai maka hasil kerja kita selama ini buruk dan tidak berarti apa-apa. Itu salah besar!Yang terpenting adalah seberapa besar usaha yang mampu kita perbuat dalam meraih tujuan atau cita-cita kita itu. Apakah sudah diusahakan semaksimal mungkin atau tidak?! Bila sudah diusahakan semaksimal mungkin, tetapi target kita untuk mencapai tujuan tersebut belum terpenuhi, sebaiknya kita tetap patut bersyukur karena paling tidak sudah ada kerja keras yang dilakukan, dan kita sudah melewati satu atau beberapa langkah dalam hidup ini lagi. Dimana yang tadinya kita pikir tidak mungkin akan kita lakukan, ternyata bisa juga kita lewati demi meraih tujuan/impian kita.



Kita harus menghargai hal-hal kecil apa saja yang telah kita lakukan hanya demi untuk meraih tujuan besar kita tersebut. Karena biasanya dari hal-hal kecil tersebut kita banyak belajar hal-hal baru yang berguna untuk nantinya kita melakukan hal-hal yang lebih besar lagi. Menurut pengalaman pribadi saya sendiri juga banyak merasakan seperti itu, dimana hal-hal kecil yang pernah saya perbuat, dikemudian hari berguna untuk melakukan hal-hal lain yang lebih complicated

Contoh sederhana saja misalnya, ketika sedang berkomunikasi dengan klien kita harus menunjukkan wibawa kita dengan menatap matanya selama berkomunikasi, serta berbicara dengan tegas dan lugas. Sebenarnya itu adalah hal sepele banget bagi orang kebanyakan, tapi bagi mereka yang berjiwa bisnis itu merupakan satu langkah awal kecil yang membuka peluang kerjasama bisnis baru. Dengan berbicara sambil menatap lawan bicara kita, lawan bicara akan merasa diperhatikan, dihargai, dan dihormati; berbicara dengan tegas dan lugas akan menunjukkan kita adalah orang yang percaya diri, pintar (smart), dan nyambung dengan apa yang sedang dibicarakan.


Jadi, untuk mencapai suatu tujuan besar janganlah hanya berpatokan pada target-target yang terlalu besar (muluk-muluk) dengan batasan waktu tertentu. Melainkan kita harus lebih berfokus pada proses pencapaiannya. Melakukan usaha secara bertahap, serta memperhitungkan resiko-resiko yang mungkin terbentang di depan kita, serta faktor-faktor lain yang tak terduga yang bisa menyulitkan atau bahkan menguntungkan. Itu yang harus terlebih dulu kita usahakan. Proses yang dilakukan secara bertahap niscaya akan memberikan hasil yang lebih memuaskan hati, daripada hasil yang diperoleh tanpa proses dan terburu-buru hanya demi mengejar limit waktu mengejar target saja.

So, buat yang suka diuber-uber TARGET, coba deh.... lebih santai dikit, jangan parno sama yang namanya TARGET, tapi jangan terlalu cuek juga.  Trus buat para bos yang seneng banget ngasih TARGET ke anak buahnya, hmm... coba pikirkan ulang apa yang harus dilakukan kalau TARGET tidak tercapai. 

Senin, 25 Januari 2010

Penyebab Anak Pendek

Tinggi badan yang normal tidak bisa disamaratakan untuk seluruh anak-anak. Anak yang tubuhnya lebih pendek belum tentu memiliki masalah kesehatan. Apa penyebab anak bertubuh pendek?

Jika orangtua terlalu khawatir mengenai pertumbuhan tinggi badan anaknya yang secara signifikan berbeda dengan teman-temannya, maka tak ada salahnya untuk mencari tahu penyebab terhambatnya pertumbuhan si kecil.

Seperti dikutip Babycenter, Senin (25/1/2010), ada beberapa masalah kesehatan yang bisa mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan perawakan. Masalah kesehatan itu seperti tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan, penyakit kronis seperti sindrom Turner (disebabkan oleh kromosom yang hilang pada anak perempuan) atau penyakit Cushing (disebabkan karena memiliki hormon kortisol yang terlalu banyak).

Perawakan yang lebih pendek juga paling sering disebabkan oleh masalah genetik. Sebaiknya dicari tahu riwayat keseluruhan dari keluarga seperti orangtua, saudara kandung, kakek-nenek, paman atau bibi. Apabila salah satunya ada yang memiliki perawakan pendek ada kemungkinan hal tersebut diwariskan ke si kecil.

Orangtua sebaiknya memiliki catatan riwayat tinggi dan berat badan si kecil, sehingga dokter bisa mempelajari tingkat pertumbuhan dan menentukan apakah ada yang tidak normal atau tidak.

Jika ditemukan sesuatu yang mengkhawatirkan, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan X-ray atau tes darah di laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya masalah pada kelenjar hormonnya atau kromosomnya. Jika ditemukan adanya masalah hormon, maka dokter akan mengukur kemampuan dari kelenjar pituitari yang berfungsi mengeluarkan hormon pertumbuhan manusia (hGH).

Pada awalnya dokter akan memberikan suntikan obat yang dapat merangsang sistem endokrin untuk memproduksi hGH, setelah beberapa jam dokter akan mengambil sampel darah untuk menentukan apakah anak memproduksi hormon pertumbuhan secara normal atau tidak.

Jika anak memiliki masalah pada hormon pertumbuhan, maka dokter ada kemungkinan untuk memberikan hormon pertumbuhan sintetis agar merangsang produksi dari hGH. Tapi sebelum diberikan perawatan, sebaiknya dokter sudah mengetahui dengan pasti apa penyebab tubuh si kecil lebih pendek dari teman-temannya.

Perselingkuhan Bermuara dari Curhat

BERBAGI cerita dengan rekan kerja memang terkadang menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi beban yang terpendam dalam hati. Berbagi cerita kepada orang lain (curhat) hanyalah sebagai pelampiasan kekesalan yang kadang tak bisa dengan mudah Anda utarakan kepada keluarga, suami atau istri.

Curhat dengan rekan kerja wanita? Hmmm, bukan hal yang luar biasa, namun efek dari curhat-nya yang bisa luar biasa. Berawal dari desah lelah, atau gumam kesal lalu disambut dengan pertanyaan ramah. "Kenapa? Kesal ya? Cerita aja biar kamu lega" akan terdengar sebagai sentuhan segar.

Kalau beruntung bisa menemukan teman berbagi yang cocok, bukan tidak jarang berlanjut jadi teman makan siang, lalu makan malam, dan teman berakhir pekan. Menurut problem-anda.com, teman curhat yang merupakan lawan jenis, akan membuat Anda terperangkap dalam konsep soulmate. Dia akan menjadi pendengar yang baik buat Anda. Apalagi kalau memberikan tanggapan sesuai dengan keinginan Anda. Lalu Anda jatuh cinta. Sah-sah saja, asal jangan ada yang menanti di rumah (anak & istri).

Pria-pria yang sudah mantap berpikir, bisa menjaga untuk tidak terjerumus dalam sebuah perselingkuhan secara fisik, tapi apakah perselingkuhan emosi juga bisa dicegah. Ya, memang bukan melulu jadi konsumsi pria, wanita pun mampu demikian.

Perselingkuhan terjadi karena tiga komponen yang bersinergi, yaitu keintiman emosional yang melebihi perkawinannya, getaran seksual, dan kerahasiaan. Atau dengan kata lain, persahabatan menjadi pelampiasan perkawinan bahkan menggeser kedudukan lembaga perkawinan itu sendiri.

Kantor merupakan sumber terbesar dari sebuah emotional infidelity. Sekalipun tidak harus mencapai titik di mana seks terlibat di dalamnya, tapi bagi mereka yang sudah berkeluarga dan terlibat dalam emotional infidelity, sudah merupakan sebuah pergeseran nilai.

Berikut adalah 10 tip untuk menghindari emotional infidelity:
1. Urusan kantor cukup diselesaikan di kantor.
2. Hindari "copy darat" dengan rekan kerja wanita.
3. Bertemulah dalam kelompok jangan "one on one".
4. Cari pilihan kata yang baik untuk mengakhiri sebuah pembicaraan yang bersifat pribadi.
5. Jangan membicarakan masalah pribadi di luar jam kantor.
6. Jangan berbagi perasaan sembarangan kepada orang lain.
7. Jujurlah pada diri sendiri.
8. Hindari sentuhan fisik dengan rekan wanita Anda.
9. Jangan mabuk saat bersama rekan wanita (di luar jam kantor).
10. Tunjukkan komitmen kepada pasangan, setiap hari.
11. Mengenali diri Anda sendiri, apa yang Anda inginkan dan selalu bersyukurkan atas apa yang Anda miliki.

Jumat, 22 Januari 2010

INFO: Saran Aman Ber-ATM dari Mantan Pembobol Rekening

Jakarta - Skimming yang menelan korban nasabah bank di Indonesia dan juga negara-negara lain di dunia tidak menggunakan teknologi canggih. Dengan alat dan trik yang sederhana, pencuri dengan mudah menyedot aset nasabah.

Kesederhanaan modus ini diungkap oleh Dan DeFelippi, mantan pencuri identitas nasabah kartu debet dan kartu kredit. Kini DeFelippe "telah insyaf" setelah ditangkap polisi AS tahun 2003 lalu dan kini bekerja sama dengan aparat hukum guna membongkar jaringan jahat di internet.

DeFelippe menyatakan, untuk mencuri identitas pemilik kartu kredit, dia cukup membeli nomor kartu kredit. "Anda dapat memberi nomor kartu kredit seharga satu dolar, dua dolar atau tiga dolar," katanya seperti dilansir www.13wham.com di Rochester, New York.

Website 'bawah tanah' juga menyediakan trik jahat ini. "Orang-orang secara aktif menulis informasi dan secara aktif menulis tutorial. Anda bisa mendapatkan daftar itu dengan mudah," ujarnya.

DeFelippi menyatakan, orang-orang sering bingung di depan mesin ATM dan pencuri tahu itu lalu memerasnya. "Bila Anda dapat memasang steker kamera di komputer dan steker sebuah VCR ke TV, Anda bisa melakukan skimming di ATM. Itu (Skimming) sesederhana itu. Anda bisa memberi piranti keras, yang harus Anda lakukan semua hanyalah mengkoneksikannya," ujarnya.

Inilah tips aman dari DeFelippe:

1. Salah satu ciri sebuah alat skimmer telah ditempelkan adalah bila Anda tidak melihat cahaya berpendar LED ketika Anda memasukkan kartu ke mesin ATM. Bisa jadi lampu LED tidak terlihat berpendar karena tertutupi oleh skimmer.

2. Waspadai kotak brosur yang mungkin menempel/di dekat ATM karena kotak brosur itu bisa jadi berguna untuk menutupi kamera tersembunyi untuk merekam gerakan jemari Anda menekan nomor PIN.

3. Biasakanlah menggunakan mesin ATM yang terdekat dengan kediaman/kantor Anda sehingga Anda familiar bagaimana mengoperasikannya dan mengetahui dengan cepat bila ada kejanggalan.

4. ATM drive-through adalah target bagus untuk pencuri identitas karena pengemudi seringkali merasa terburu-buru dengan pengantre lainnya sehingga tidak memberi perhatian lebih.

5. ATM teraman adalah yang berada di dalam bank atau toko yang ramai orang-orang.
6. Waspadalah bila ATM mengaku "rusak/out of order" sehingga uang tak bisa keluar, padahal Anda telah memasukkan kartu dan telah memasukkan PIN.