Welcoming

Hi pals...nice to meet u all here ^_^
Please feel free to search any info which u need.


Tampilkan postingan dengan label investasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label investasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Juli 2012

Tips Berinvestasi Emas

Emas merupakan salah satu bentuk investasi yang banyak diminati. Hal itu karena, jenis logam mulia tersebut tidak terpengaruh oleh inflasi. Jika Anda memilih untuk berinvestasi, belilah emas yang berupa batangan atau koin. Namun untuk sekedar mengoleksi dan berjaga-jaga di kala keadaan finansial sulit, bisa memilih yang berupa perhiasan. Dikutip dari berbagai sumber, simaklah beberapa tips berinvestasi dengan emas.

1. Apa Tujuan Anda Membeli Emas?
Sebelum membeli emas, tetapkan dahulu tujuan Anda. Jika ingin berinvestasi, pilihlah emas batangan atau koin, karena nilai intrinsiknya yang relatif besar. Sedangkan untuk perhiasan sekaligus tabungan, maka bisa memilih emas yang memiliki kadar yang tinggi. Untuk emas perhiasan, nilai jualnya relatif lebih tinggi jika kemilaunya masih terjaga dengan sangat baik.

2. Cek Harga Emas Saat Ini
 Harga emas berbeda setiap harinya, jadi Anda wajib mengeceknya di pasaran. Bukalah situs-situs yang mengkhususkan untuk hal ini seperti logammulia.com, pegadaian.co.id atau harga-emas.com. Di situs ini Anda bisa melihat langsung harga-harga emas sesuai jenisnya. PT. Antam bahkan mengumumkan harga emas dua kali dalam sehari. Harga emas yang diumumkan oleh PT. Antam itulah yang menjadi patokan harga emas nasional.

3. Tempat Membeli Emas
 Belilah emas di toko yang memiliki reputasi yang jelas. Hal ini berguna untuk memberikan rasa aman dan kualitas yang baik. Perhatikan juga harga jual kembali di toko tersebut, jangan sampai harga jual kembali turun drastis. Hindari membeli emas dengan harga sama sesuai yang tercantum di surat. Untuk rekomendasi yang terjamin dan bersertifikat, pilihlah PT. Antam atau Pegadaian.

 4. Cek Keadaan Fisik Emas
Dalam memilih emas, diutamakan yang tampilannya bersih tanpa noda hijau di pori-porinya. Tandanya emas tersebut belum dicuci dengan benar dan masih meninggalkan sisa kimia yang bisa menyebabkan alergi. Jika Anda memilih untuk membeli emas dalam bentuk perhiasan, periksalah dengan baik apakah ada goresan, cekungan maupun cacat lainnya. Karena saat Anda hendak menjualnya kembali, hal ini akan mempengaruhi harganya. 


5. Tanya Kadar kemurnian Emas
Menurut harga-emas.com, standar internasional kadar kemurnian emas adalah sebagai berikut; emas 24 karat adalah emas murni (99.99%), 22 karat memiliki komposisi 91.7% emas dan dicampur bahan lain 8.3% (biasanya bahan perak), 20 karat memiliki kompoisis 83.3% emas, 18 karat memiliki komposisi 75% emas, 16 karat memiliki komposisi 66.6% emas, 14 karat memiliki komposisi 58.5% emas, 9 karat memiliki komposisi 37.5% emas. 


6. Simpan Segala Bentuk Surat dengan Baik
Setelah membeli, Anda akan mendapatkan beberapa surat seperti kuitansi, sertifikat emas hingga nota pembelian. Simpanlah semua surat yang diperoleh dengan baik, karena akan diperlukan saat akan dijual kembali. Jika surat-surat penting ini hilang, harga emas Anda bisa jatuh. Simpanlah dalam satu plastik bersama dengan emasnya dan kemudian disegel. 


7. Menyimpan Emas yang Benar
 Memiliki emas sama artinya dengan menyimpan barang berharga atau tabungan. Jika emas yang disimpan di rumah tidak terlalu banyak, gunakan kotak atau brankas pribadi. Jika emas tergolong banyak (batangan 1kg ke atas), maka perlu disimpan di kotak deposit di bank. Biayanya tidak terlalu mahal, dan berbeda-beda antara satu bank dengan yang lainnya.

8. Emas Sebagai Jaminan
Bawalah ke pegadaian dan jaminkanlah, emas tersebut bisa ditebus kembali setelah Anda mempunyai uang. Dalam hal ini emas lebih baik digadaikan, bukan dijual, karena jika Anda membeli emas baru dengan ukuran dan kadar yang sama, belum tentu harganya sama.8.  

  

Belajar Investasi dengan Manajemen By Amplop

Manajemen by amplop merupakan cara mudah untuk mengatur keuangan dengan menggunakan amplop khusus. Seperti dalam bukunya yang berjudul 'MBA, Manajemen By Amplop', perencana keuangan Aidil Akbar Madjid mengajarkan Anda bagaimana bisa berinvestasi dengan menggunakan teknik tersebut. Berikut ini langkah-langkah investasi dengan MBA, seperti dipaparkan Aidil:

1. Berapa Dana yang Disiapkan?
Dana yang harus dimasukkan ke dalam amplop investasi kisarannya sekitar 10-20% dari gaji bulanan. Idealnya adalah 25% dari penghasilan yang didapat.

2. Empat Sekat Amplop
Dalam bukunya, Aidil memberikan bonus salah satunya adalah amplop untuk ivestasi. Di dalam amplop tersebut ada empat sekat untuk empat keperluan investasi yang wajib Anda siapkan yaitu investasi pendidikan anak, investasi dana pensiun, investasi dana pembelian aset (DP mobil, rumah, dll) dan investasi dana untuk keperluan lain (misalnya naik haji).

3. Investasi Pendidikan Anak
Ketika sudah berkeluarga, salah satu dana yang biasanya akan dikeluarkan dalam jumlah cukup besar adalah untuk membayar biaya pendidikan anak. Seiring waktu, biaya pendidikan anak semakin mahal karena inflasi makin tinggi. Aidil pun menyarankan untuk memasukkan dana minimal Rp 250 ribu di sekat investasi dana pendidikan anak ini. Jika diinvestasikan secara rutin setiap bulan ke produk pasar modal seperti saham atau reksadana saham Anda bisa mendapatkan dana ratusan juta rupiah setelah 15 tahun.

 4. Investasi Dana Pensiun
Meskipun sudah memiliki dana pensiun dari perusahaan, tidak ada salahnya Anda menyiapkan tambahan. Menurut Aidil biasanya dana pensiun dari kantor hanya bisa memenuhi 25% dari kebutuhan dana setelah pensiun. Oleh karena itu sebaiknya siapkan dana minimal Rp 250 ribu per bulan dan investasikan di saham atau reksadana saham. Taruh di sekat dua amplop investasi.

5. Investasi Dana Pembelian Aset
Setiap orang pasti memiliki kebutuhan untuk membeli aset-aset tertentu seperti mobil atau rumah. Oleh karena itu Anda juga perlu menyiapkan uang untuk investasi dana pembelian aset. Investasi ini biasanya untuk membayar uang muka rumah atau mobil. Taruh uang tersebut di sekat tiga amplop investasi.

6. Investasi Dana untuk Keperluan Lain-lain
 Investasi di sekat keempat amplop ini bisa Anda siapkan untuk berbagai keperluan yang sifatnya jangka panjang. Misalnya rencana untuk naik haji atau liburan keliling Eropa. Investasi di sekat keempat ini bisa dilakukan jika ada kelebihan dana.

Tips Menyisihkan Dana Pensiun di Usia 30

Saat berusia 30 tahun, biasanya kita belum memikirkan untuk menyiapkan dana pensiun. Padahal, menyisihkan sebagian penghasilan untuk masa pensiun (pada usia 55 tahun atau 60 tahun) sangat penting dilakukan sejak dini. Salah satu alasannya, karena Anda harus mempersiapkan dana untuk kebutuhan pada tahap ketika Anda tidak lagi berada pada usia produktif. Dengan menyisihkan sedikit saja sebagian uang di usia 30-an, Anda dapat memenuhi kebutuhan untuk tetap dapat hidup layaknya di masa produktif. Berikut empat tips untuk menyimpan dana pensiun, seperti dikutip dari eHow.

1. Membuat Daftar Anggaran dan Mengendalikan Pengeluaran
Buatlah daftar anggaran untuk pengeluaran Anda beserta tagihan yang harus dibayar setiap bulan. Misalnya tagihan telepon, listrik, air, dan sebagainya. Kurangilah pengeluaran dan jangan biarkan Anda selalu mengeluarkan uang untuk hal yang tidak begitu penting. Dengan menyisihkan uang setiap bulannya, maka dana yang Anda simpan akan berguna untuk masa pensiun nanti.

2. Investasi
Menyimpan dana pensiun bisa juga dilakukan dengan berinvestasi. Namun Anda harus berani mengambil risiko yang kemungkinan akan didapat. Maka itu, tentukan terlebih dahulu apakah Anda siap dengan risiko yang lebih tinggi terkait dengan keuntungan yang lebih besar. Ada baiknya jika Anda berkonsultasi dengan bagian perencanaan keuangan agar bisa langsung direkomendasikan jenis produk investasi seperti apa yang cocok untuk Anda.

3. Meningkatkan Tabungan dari Waktu ke Waktu
Ketika Anda mendapatkan bonus atau uang lebih, alokasikan dana tersebut untuk tabungan pensiun Anda ketimbang membelanjakannya. Hal tersebut akan membantu Anda untuk memiliki hidup yang layak dan makmur saat masa pensiun Anda tiba.

4. Simpan Dana Anda di Tempat yang Bervariasi
Cobalah belajar diversifikasi dan realokasi, dua strategi investasi yang akan membantu simpanan uang Anda tumbuh seiring berjalannya waktu. Investasikan dalam produk-produk finansial yang bervariasi, ketimbang hanya satu jenis investasi saja. Misalnya reksa dana, deposito, asuransi, dan sebagainya. Setiap enam bulan, cek tabungan pensiun Anda untuk mengecek apakah ada penambahan yang cukup signifikan.