Merpati
Dalam rangkaian tata cara sabda nikah pada prosesi pernikahan adat Sunda, yang dilakukan saat hari-H, terdapat acara Melepas Merpati (Ngaleupaskeun Japati). Dalam prosesi ini, ibu kedua mempelai berjalan keluar sambilmasing-masing membawa burung merpati.Ibu mempelai wanita membawa merpati betina, sementara ibu mempelaipria membawa merpati jantan, kemudian dilepaskan terbang di halaman.Tradisi ini melambangkan bahwa peranorang tua sudah berakhir hari itu karena kedua anak mereka telah mandiri dan memiliki keluarga sendiri.
Pintu
Dalam rangkaian tata cara sabda nikah pada prosesi pernikahan adat Sunda, yang dilakukan saat hari-H, terdapat acara Buka Pintu. Dalam pernikahan adat Minahasa, dikenal dengan upacara Toki Pintu (maso minta).Sebelum memasuki rumah keluarga pengantin wanita, pengantin pria harus mengetuk pintu tiga kali.Upacara inimemiliki makna penting khususnya dalam kehidupan bertetangga.Sebelum bergaul dengan tetangga, kita tentuharus membuka pintu terlebih dahulu agar diterima sebagai bagian dari lingkungan kita.
Sapu Lidi
Dalam prosesi pernikahan adat Sunda yang dilakukan satu hari sebelum hari-H, terdapat acara Dikeprak (dipukulpelan-pelan) dengan sapu lidi, yang menjadi bagian dari upacara Ngeuyeuk Seureuh.Makna yang terkandung didalamnya adalah agar kedua mempelai saling memupuk kasih sayang dan giat bekerja.Selain itu, dalam prosesi pernikahan adat Sunda yang dilakukan saat hari-H, ada juga acara Membakar Harupat (lidi).Harupat (Lidi) adalah lambang sifat lelaki yang keras.Sikap pemarah lelaki yang digambarkan dengan nyalalidi.Api amarah lelaki itu menjadi padam ketika disiram dengan air kelembutan seorang wanita.Makna yang terkandung di dalamnya adalah bahwa sifat-sifat pemarah dan tak terpuji (getas harupateun) bagi lelakiyang akan menjadi tiang dan kepala rumah tangga itu harus segera dihilangkan sebelum memasuki bahtera rumahtangga.
Uang Logam
Dalam puncak dari serangkaian acara prosesi pernikahan adat Jawa Solo, yang menjadi bagian dari upacara Panggihterdapat acara Kacar-kucur.Dilaksanakan setelah upacara ijab, di mana kedua mempelai telah dianggap sah menjadisuami istri.Saat acara tersebut, mempelai pria mengucurkan penghasilan kepada mempelai wanita berupa uangreceh beserta kelengkapannya.Makna yang terkandung di dalamnya adalah mempelai pria bertanggung jawab memberi nafkah pada keluarga.Selain itu ada juga Sawer atau Nyawer.Asal kata nyawer adalah awer dan ibarat seember benda cair yang biasa di-uwar-awer (ditebar-tebar).Dulu hanya dilakukan terhadap salah satu pengantin saja, tapi sekarang dilakukan kepadakedua mempelai di luar kediaman mempelai wanita.Dan yang disawerkan adalah campuran beras, uang logam , kunyit, dan permen.Makna yang lebih dalam dari ritual ini adalah menebar nasihat kepada kedua mempelai sebelummemasuki bahtera rumah tangga.
Ayam
Adanya ayam pada semua upacara adat pernikahan biasanya bukan ayam hidup atau ayam mentah tapi sudahdimasak.Dalam prosesi pernikahan adat Minangkabau, tradisi yang dilakukan usai akad nikah terdapat acaraMangaruak Nasi Kuniang.Di mana kedua mempelai berebut mengambil daging ayam yang tersembunyi di dalam nasikuning.Makna yang terkandung di dalamnya adalah hubungan kerjasama antara suami istri harus saling menahandiri dan harus saling melengkapi.Sedangkan dalam prosesi pernikahan adat Sunda yang dilakukan saat hari-H, terdapat acara Huap Lingklung atauHuap Deudeuh (kasih sayang).Diawali dengan kedua mempelai disuapi oleh kedua orang tuanya masing-masing.Kemudian kedua mempelai saling menyuapi.Acara Huap Lingklung diakhiri dengan saling menarik (pabetot-betot) bakakak ayam (ayam utuh yang dibakar).Makna yang lebih dalam dari Huap Lingklung adalah sebagai tanda kasih sayang. Sedangkan makna yangterkandung dalam pabetot-betot bakakak ayam adalah sebagai simbol rezeki, siapa yang mendapatkan potonganayam terbesar konon yang akan membawa rejeki lebih banyak. Dan setelah itu ayam dimakan bersama, maknanyaadalah rezeki yang diperoleh harus dinikmati bersama.
Telur & Kendi
Dalam puncak dari serangkaian acara prosesi pernikahan adat Jawa Solo, yang menjadi bagian dari upacara panggih terdapat acara Ngidak Endhog.Dilaksanakan setelah upacara ijab, di mana kedua mempelai telah dianggap sahmenjadi suami istri.Saat acara tersebut, pengantin pria menginjak telur ayam kemudian dibersihkan atau dicuci kakinya oleh pengantin wanita dengan kendi.Makna yang terkandung di dalamnya adalah sebagai simbol seksualkedua mempelai sudah pecah pamornya.Sedangkan dalam proses pernikahan Adat Sunda, tradisi itu dinamai Nincak Endog. Prosesinya sama dengan NgidakEndhog di atas. Makna yang terkandung adalah sebagai simbol keturunan.Telur adalah lambang segala awalkehidupan dan simbol kesuburan. Bila dalam acara tersebut telur yang diinjak pecah, maka pengantin akan segeramendapatkan keturunan. Sementara mencuci kaki melambangkan penyucian diri dari segala hal negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar