1) KUNYIT
Kunyit banyak digunakan untuk menyedapkan masakan dan
menjadi pewarna dalam makanan. Ternyata, rempah-rempah ini juga ampuh
memerangi risiko diabetes lho.
Temuan dalam journal Diabetes Care yang dilakukan peneliti
Thailand menunjukkan bahwa mengonsumsi dosis harian kunyit selama lebih
dari sembilan bulan dapat mencegah risiko diabetes pada orang-orang
pra-diabetes.
Pra-diabetes merupakan kondisi di mana kadar gula dalam darah
penderitanya di atas batas normal, namun belum termasuk diabetes. Jika
tidak diatasi, dapat berkembang menjadi diabetes.
Peneliti menjelaskan, senyawa aktif kurkumin yang terkandung
dalam kunyit menjadi pahlawannya. Uji laboratorium menunjukkan bahwa
kurkumin dianggap efektif melawan peradangan dan kerusakan oksidatif
pada sel tubuh. Kedua proses ini dianggap memicu berbagai penyakit,
termasuk diabetes tipe 2.
"Karena manfaat dan keamanan, kami menganjurkan ekstrak kurkumin
dapat digunakan untuk terapi intervensi pada mereka yang pra-diabetes,"
tutur pemimpin penelitian Somlak Chuengsamarn dari Srinakharinwirot
University di Nakomnayok, Thailand, dilansir melalui Reuters (30/7).
2) Kombinasi MANGGIS & SAWO
Tiga mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang,
berhasil mengembangkan ekstrak kulit manggis dan sawo untuk menurunkan
kadar gula darah pada tubuh penderita diabetes melitus. Ketiga mahasiswa
dari program studi D3 Teknik Kimia itu adalah Isabel Triesty, Aprisal
Setyo dan Novia Nurul.
Melalui penelitian tentang khasiat ekstrak kulit manggis dan sawo
itu, mereka meraih juara harapan III dalam Lomba Karya Tulis Inovatif
Mahasiswa (LKTIM). Acara lomba diadakan oleh Dinas Pendidikan Jawa
Tengah.
Isabel Triesty mengatakan kombinasi ekstrak kulit manggis dan sawo
dapat menurunkan kadar gula darah tubuh karena mengandung antioksidan
tinggi. Antioksidan dapat digunakan untuk memperbaiki insulin dalam
tubuh yang rusak.
Isabel berharap karya mereka itu dapat menjadi obat herbal yang dapat
dijangkau masyarakat luas, terutama dari kalangan tidak mampu. Sebab,
menurut dia, penyakit diabetes melitus juga menyerang masyarakat kurang
mampu.
Dengan adanya ekstrak kulit manggis dan sawo, obat herbal untuk
penderita diabetes melitus dapat dibuat dengan biaya yang murah tetapi
memiliki khasiat yang tidak kalah dengan obat dari apotek.
Masyarakat biasanya mengonsumsi buah manggis hanya daging buahnya
saja. Sementara, kulitnya dibuang. ''Padahal, ternyata kulit manggis
yang biasa dibuang itu memiliki khasiat tinggi,'' kata Isabel.
3) Mengurangi Konsumsi Nasi Putih
Mulai untuk berpuasa makan nasi sepertinya baik untuk dicoba. Penelitian
terbaru menunjukkan ada kemungkinan untuk mengembangkan risiko diabetes
tipe 2 melalui makan nasi.
Penelitian dilakukan dengan melihat
kembali empat penelitian sebelumnya yang melibatkan sekitar 350.000
orang. Hasilnya, semakin banyak makan nasi putih, maka semakin tinggi
kesempatan seseorang untuk mengembangkan kondisi tersebut.
Temuan
yang dimuat dalam British Medical Journal menganalisis seluruh
partisipan melalui satu porsi nasi 18 gram dan faktor lain, seperti
berat badan, tingkat olahraga dan diet. Selama masa penelitian (4-22
tahun), sekitar 13.200 orang mengembangkan diabetes.
Orang Asia
dianggap berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan
orang Asia cenderung memiliki asupan jauh lebih tinggi untuk mengonsumsi
nasi dibandingkan orang Barat, rata-rata tiga hingga empat porsi dalam
sehari.
Para peneliti menjelaskan bahwa terdapat efek negatif
terhadap kadar gula darah karena nasi putih mengandung indeks glikemik
yang tinggi dibanding nasi merah. Selain itu, nasi putih juga memiliki
nutrisi yang lebih sedikit, termasuk serat dan magnesium, yang dapat
mencegah diabetes tipe 2.
Indeks glikemik merupakan ukuran
seberapa cepat glukosa dilepaskan kedalam aliran darah setelah makan.
Makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, seperti beras merah,
membuat orang merasa kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula lebih
stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar