Satu hal yang tidak boleh dilupakan saat traveling ke Lombok adalah
membeli oleh-oleh khasnya. Kain songket, manisan rumput laut sampai
tenun ikat. Wah, Anda bisa kalap berbelanja.
Setiap daerah tentu
memiliki cinderamata khasnya yang mungkin tidak ada di tempat lain, tak
terkecuali Lombok. Daerah yang masuk dalam Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) ini juga punya oleh-oleh khasnya yang tidak ada di tempat lain.
detikTravel
Kamis, (12/7/2012) mengumpulkan 4 oleh-oleh khas Lombok, yang bisa Anda
bawa untuk kerabat di kota asal:
1. Manisan rumput laut
Manisan
dengan bahan rumput laut mungkin bisa Anda temukan di berbagai tempat.
Tapi manisan yang ada di Lombok berbeda dari yang lain. Manisan rumput
laut khas Lombok dibuat mirip seperti permen. Rasanya pun beraneka
macam, ada rasa nanas, stoberi, melon dan masih banyak lagi.
Semua
rasa digabung dalam satu kemasan. Anda pun bisa mencicipi seluruh rasa.
Saat ini, manisan rumput laut menjadi primadona di kalangan turis, rasa
manisnya yang pas dan kelembutannya begitu terasa saat meluncur ke
tenggorokan.
Biasanya, manisan ini dijual per 1 kg atau satu
bungkus besar. Harga satu bungkus besarnya mencapai Rp 80.000. Yummy!
2.
Kain songket
Siapa bilang kain songket hanya dimiliki
dataran Sumatera. Lombok ternyata juga punya kain songket yang tak kalah
cantik.
Kain songket Lombok dibuat dengan cara tradisional,
yaitu dengan mesin tenun. Warna yang ditawarkan pun beraneka ragam, ada
merah, hijau, atau pun hitam yang dikombinasikan dengan warna emas.
Cantik!
Kain ini dijual di berbagai tempat, seperti pasar dan
Sentral di Gili Trawangan dan Air. Tapi, kalau ingin mendapat songket
dengan harga yang cukup miring, belilah di Mataram, hindari Sentral. Di
Mataram, harga yang ditawarkan mulai Rp 60.000, sedangkan Sentral bisa
2kali lipat.
3. Ragam tenun ikat
Nah, ini
dia oleh-oleh khas yang tidak boleh dilewatkan saat liburan ke Lombok,
aneka tenun ikat. Sama seperti Nusa Tenggara Timur yang memiliki ragam
tenun ikat, Lombok juga punya yang tak kalah cantik.
Kain tenun
ikat ini dibuat dengan mesin tenun tradisional, dan menggunakan pewarna
yang masih alami. Berbeda dengan kain tenun NTT yang cenderung berwarna
gelap dan berbahan halus, tenun ikat milik Lombok lebih beraneka warna
dan kaku.
Kain ini disediakan dalam berbagai ukuran. Harga pun di
sesuaikan dengan ukuran. Untuk ukuran sedang, harga ditawarkan mulai Rp
50.000. Semakin jago menawar, semakin murah harga yang didapatkan.
4.
Mutiara
Lombok ada sebuah pulau yang salah satu
pekerjaan penduduknya sebagai peternak kerang mutiara. Jadi, aneka
pernah-pernik mutiara pun menjadi suvenir yang tak boleh ketinggalan.
Ada
banyak penjual yang menjajakan aksesoris dengan bahan mutiara, seperti
gelang, kalung dan giwang. Eits, tapi berhati-hatilah saat membelinya,
pastikan mutiara yang Anda beli adalah asli, bukan imitasi. Cara
memastikannya adalah dengan membakar mutiara.
Mutiara asli tidak
akan mengalami perubahan dari pembakaran, tapi muatiara imitasi umumnya
meleleh. Harga yang ditawarkan beragam, tergantung banyaknya mutiara
yang ada di aksesoris. Biasanya harga dimulai dari puluhan hingga jutaan
rupiah.
Itulah 4 jenis oleh-oleh yang bisa Anda bawa setelah
liburan asyik di Lombok. Semuanya bisa Anda dapatkan dengan mudah di
Pasar Mataram, atau pun Sentral yang ada di Gili Trawangan dan Air.
Namun,
jika ingin mendapatkan harga yang lebih murah dan lebih banyak variasi,
tak ada salahnya Anda membeli di kawasan Mataram daripada Sentral.
Jumlah toko yang lebih banyak, menjadi faktor harga yang ditawarkan
lebih kompetitif.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selain alam yang memesona, Lombok juga tersohor oleh kuliner bercitarasa
pedas. Ada beberapa masakan yang wajib Anda coba saat berlibur ke pulau
di Nusa Tenggara Barat ini. Pokoknya, dijamin Anda bergoyang lidah!
Lombok
jadi saingan Padang dalam hal kuliner bercitarasa pedas. Buktinya,
restoran Ayam Taliwang bisa Anda temukan di berbagai kota di Indonesia.
Tapi jangan salah, citarasa Ayam Taliwang asli yang dibuat di Lombok
tentu saja berbeda. Ayam Taliwang adalah awal yang baik untuk mengenal
ranah kuliner di pulau pemilik Pantai Senggigi ini.
Pada
hakikatnya, Taliwang adalah nama ibukota di Sumbawa Barat. Namun, Ayam
Taliwang justru tersohor di seantero Lombok. Ini adalah ayam yang
diungkep menggunakan bumbu-bumbu, lalu digoreng atau dibakar sesuai
selera. Satu hal yang paling menonjol dari Ayam Taliwang adalah sambal
yang melimpah, dan sangat pedas!
Sebagian etnis Sasak yang
berdiam di Lombok Utara menyebutnya Manuk Pelalah. Bumbunya dapurnya
masih sama, dengan minyak kelapa dan bawang putih yang juga ikut serta.
Waktu ayam dimasak setengah matang, campuran bumbu dan minyak itu
kembali dilumuri. Jadilah citarasa pedas mendominasi masakan ini.
Bumbu
Ayam Taliwang yang asli hanya dijual di pulau ini, dibuat langsung oleh
warga yang meraciknya sesuai tradisi yang berlangsung sejak belasan
hingga puluhan tahun lalu. Ayam yang digunakan adalah ayam kampung muda
berusia 3-5 bulan, maka jangan heran kalau ukurannya mungil. Namun,
itulah yang membuat bumbunya meresap hingga ke tulang. Nyam!
Ayam
Taliwang biasa disuguhkan dalam keadaan panas, disajikan dengan plecing
kangkung dan timun mentah. Mengutip situs Info Lombok pada Kamis
(12/7/2012), Anda bisa menemukan restoran Ayam Taliwang di seluruh
Lombok terutama daerah Cakranegara.
Masakan kedua yang juga
tersohor adalah Sate Bulayak. Layaknya sate pada umumnya, Sate Bulayak
terbuat dari daging sapi yang disajikan dengan lontong. Perbedaannya
terletak pada bumbu khas Lombok, terdiri dari kacang tanah tumbuk yang
direbus dengan santan dan bumbu-bumbu dapur. Hasilnya, citarasa bumbu
ini mirip kari!
Lontong di Sate Bulayak juga berbeda dari yang
lain. Bentuknya lonjong bulat, dibalut daun kelapa atau daun nira muda.
Sate Bulayak pertama dibuat oleh warga Kecamatan Narmada di Lombok
Barat. Maka, ini menjadi lokasi paling pas untuk mencicipinya.
Sate
Bulayak bisa ditemukan di Taman Narmada, Suranadi, Taman Wisata
Aiknyet, Taman Wisata Udayana, Taman Wisata Loang Baloq, sampai Pantai
Senggigi. Seporsi Sate Bulayak berisi 10 tusuk dibandrol sekitar Rp
12.000. Cukup murah untuk citarasa nikmat, bukan?
Walaupun Ayam
Taliwang dan Sate Bulayak adalah kuliner yang paling diburu di Lombok,
ada beberapa masakan yang patut Anda coba juga. Bebalung misalnya, sup
iga sapi yang disajikan dengan nasi putih hangat bertabur bawang goreng.
Ada juga Beberuk, lalapan khas Lombok yang terdiri dari irisan terong
dan kacang panjang yang disiram sambal tomat.
Eits, jangan
berpuas hati dulu. Cobalah Nasi Balap Puyung yang berasal dari Lombok
Tengah. Nasi ini dibungkus dengan daun pisang dengan lauk ayam plecing,
ayam kering, dan kacang kedelai goreng. Pedas, gurih, dan nagih!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar