Melakukan pemotretan saat jalan-jalan bagi sebagian orang menjadi kegiatan yang menyenangkan. Namun, jangan asal jepret saja karena dengan usaha yang lebih, 'aliran' fotografi ini bisa juga lho dijadikan kegiatan serius dengan hasil yang tentunya lebih ciamik.
Untuk itu, seorang commercial photographer yang sudah lama malang melintang di jagad fotografi Tanah Air, sekaligus pendiri Indonesia photo tour Whitesands, Joe Markus membagi sedikit ilmunya.
"Tentunya kalau kita mau melakukan travel photography yang baik harus mengerti how to make a good picture dengan penguasaan unsur-unsuressential dasarnya seperti komposisi dan lain-lain. Teknik-teknik dasarnya harus sudah mantab dulu," ujarnya.
Lantas untuk perlengkapan sendiri pastinya dibutuhkan kamera serta lensa. "Kita butuh beberapa lensa, seperti wide angle untuk landscape, lensa fix dengan diafragma besar untuk membuat detail dan membuat gambar lebih cantik, lalu kalau memungkinkan juga tele lens supaya bisa lebihcloser to the object. Kalau sudah punya itu, masalah focal lenght (jarak) sudah teratasi.
"Karena begitu kita pakai wide angle lens, secara visual kita mendekatkan diri kepada object kita. Kalau pakai lensa fix 50mm is like looking with our eyes karena itu elemennya sama, kalau lensa tele lebih dekat dengan subyek. Jadi konsep-konsep visual itu harus dipahami dulu sebelum membuat storynya. Menurut Joe, teknik, cerita, komposisi dan pencahayaan adalah faktor penting yang tak boleh dipisahkan.
Dalam kesempatan berbincang di sela-sela acara perilisan kamera anyar Sony di Oktagon, Jakarta Pusat, salah satu pengajar di Darwis Triadi School Of Photography ini juga menyinggung mengenai pengaruh kemunculan aplikasi foto instan (Instagram,dll) terhadap dunia fotografi.
"Menghasilkan foto yang bagus sekarang pasti jauh lebih mudah dengan adanya berbagai macam aplikasi tersebut. Ini membuat fotografi lebih enak dan playfull. Kalau saya melihatnya positif, dalam arti kata, fotografi memang sedang mengalami kemajuan yang pesat baik dari teknologi maupun boom pada peminatnya juga. Dan buat kami, kami harus bisa adaptasi dengan sangat baik," jawabnya.
Ya, keberadaan aplikasi foto instan, di pandangan Joe Markus justru membawa impact yang bagus. "Belajar fotografi sekarang jauh lebih instan, kalo dulu banyak stepnya, sekarang lebih short. Namun the man behind the camera akan tetap pegang peranan. Itu yang biasanya butuh waktu lama buat belajar," ujarnya, menutup pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar