Bikin Foto "Travelling" yang Seru
Dengan membuat foto-foto tiket atau boarding pass, Anda tidak perlu lagi menyimpan boarding pass yang asli.
Foto saat travelling bahkan bisa lebih "berbicara" daripada tulisan perjalanan.
"Sebab banyak orang yang ingin menceritakan, tetapi tidak bisa menulis. Maka untuk bercerita, bisa lewat foto. Enggak harus menggunakan kamera canggih; kamera saku juga bisa. Yang penting foto itu bisa memberikan informasi," tutur Herman Harsoyo, fotografer majalah MORE Indonesia, saat talkshow "Belajar Sehat dari Alam", yang diadakan oleh Yayasan Lupus Indonesia, beberapa waktu lalu.
Ada sejumlah tips yang dibagikan oleh Herman bila Anda ingin membuat foto perjalanan yang asik.
1. Kenali kamera Anda. Cari tahu apa fitur-fiturnya, bagaimana cara menggunakannya, kemampuannya, bahkan daya tampung memorinya. Jangan sampai Anda gagal membuat foto hanya karena kartu memorinya sudah penuh.
2. Kenali taste Anda. "Anda bisa mencari referensi foto yang bagus dari majalah atau internet. Bagaimana sudut pengambilan gambarnya, atau komposisinya," kata Herman. Jangan sampai, antara foto yang satu dengan yang lain berkesan sama.
3. Kenali tempat tujuan Anda. Kemana Anda akan melakukan perjalanan? Cari dulu informasi mengenai tempat-tempat wisatanya, terutama lokasi yang bagus untuk difoto atau membuat foto, dan waktu pemotretan yang tepat.
4. Kenali kekuatan Anda. Ukur diri sendiri sebelum berangkat ke tempat tujuan, untuk mengetahui kemampuan fisik Anda. Bila Anda merasa tidak kuat berjalan jauh (padahal wisata tersebut membutuhkan banyak jalan kaki), atau tidak kuat panas atau dingin, lebih baik tak usah berangkat.
Lalu apa yang menjadi obyek foto Anda? Menurut Herman, standar foto perjalanan seharusnya meliputi hal-hal di bawah ini:
1. Lokasi, atau landscape. Ini hal pertama yang ingin Anda tunjukkan pada teman-teman. Anda bisa membuat foto yang menggambarkan pemandangan laut dari jendela kamar hotel Anda, misalnya.
2. Orang-orang. Buatlah foto mengenai kumpulan atau kerumunan orang, yang diambil secara candid, portrait, close-up, maupun dari sisi human interest-nya. Misalnya, meriahnya dandanan kaum perempuan di Pulau Madura saat ajang karapan sapi.
3. Tradisi. Bagaimana kebiasaaan penduduk asli di suatu tempat pada jam-jam tertentu? Di Aceh, misalnya, sering ditemukan warung-warung kopi yang dipenuhi pengunjung yang sekadar ingin menikmati kopi dan ngobrol.
4. Makanan. Nah, bagaimana lagi cara menggambarkan nikmatnya hidangan khas suatu daerah, tanpa merekam gambar piring-piring sajian yang dipenuhi aneka makanan yang terlihat creamy, panas, atau melimpah ruah? Makanan tertentu juga bisa difoto secara close-up untuk mengambil detail dari makanan tersebut.
5. Transportasi. Ketika Anda sedang bepergian ke luar negeri, airport akan memberikan obyek foto yang menyenangkan. Anda tidak hanya bisa merekam gambar-gambar pesawat yang sedang parkir, tetapi juga tingkah-polah para turis dari berbagai belahan dunia. Interior bandara dan potongan tiket atau boarding pass juga seru!
6. Hotel dan akomodasi. Ketika Anda akhirnya menginap di hotel paling terkenal di sebuah kota atau negara, jangan lupa untuk memotretnya luar-dalam. Bagaimana bentuk bangunannya, pemandangan luarnya, serta interior kamarnya.
7. Foto kita sendiri. Ini yang paling penting, karena hobi narsis tak boleh ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar