Ketika melamar untuk suatu beasiswa, curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup adalah pegangan para penyelenggara beasiswa untuk mengenalmu. Karena itu persiapkan CV-mu sebaik mungkin.
Perlu diketahui, hanya CV dengan standardisasi tertentu yang bisa diterima sebagai persyaratan pengajuan beasiswa. Pada program beasiswa ke Eropa, telah disediakan format CV yang sesuai dengan syarat internasional. Format tersebut dapat dilihat di laman http://www.europass.cedefop.europa.edu.
"Awalnya format tersebut dibuat khusus untuk program beasiswa Erasmus Mundus, tetapi kini bisa juga dipakai untuk program beasiswa lainnya. Kita tinggal mengunduhnya dengan memilah data yang kita butuhkan untuk dicantumkan dalam CV kita," papar Reny Y dalam buku Kuliah Gratis di Luar Negeri terbitan Daras Books.
Reny memberikan beberapa saran dalam membuat CV. Dalam menuliskan nama, kita perlu mengetahui terlebih dulu format yang berlaku di negara tujuan beasiswa. Dalam bahasa Inggris, nama depan ditulis lebih dulu, diikuti nama belakang. Sementara, dalam format bahasa Jerman, nama belakang justru ditulis lebih dulu, baru kemudian nama depan.
Jika nama kita terdiri dari tiga bagian, tulis nama depan dan tengah di kolom nama depan, dan nama belakang di kolom nama belakang. Namun, jika nama kita hanya terdiri dari satu kata; tulis nama kita dalam kolom nama depan dalam format Inggris, dan di kolom nama belakang dalam format Jerman.
"Pengisian alamat, nomor telepon, dan data personal lain juga harus kita sesuaikan dengan standar dan instruksi yang tertera pada CV," imbuh Reny.
Daftar riwayat kerja diisi dengan diawali pengalaman kerja terakhir atau yang kini sedang dijalani. Jika belum pernah bekerja, kita tuliskan lebih dulu riwayat pendidikan kita, dan kemudian masukkan pengalaman pelatihan atau kerja lapangan yang pernah kita ikuti. "Sebaiknya, kita hanya menuliskan pengalaman kerja yang relevan dengan bidang studi yang kita ambil," saran Reny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar